RIWAYAT SINGKAT
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 METRO
TIMUR
SD
Negeri 4 Metro Timur didirikan pada Tahun 1937 dengan nama Sekolah Kolonis
karena berdirinya sekolah tersebut di daerah Kolonis, atau lebih popular
disebut pada zaman itu Sekolah Rakyat (SR) atau Sekolah Selikur karena di
daerah 21 selikur yang artinya dalam bahasa jawa angka bilangan duapuluh satu.
Pada tahun tersebut yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah Bapak Isman dan
dibantu dengan dua orang guru yaitu Bapak Kadiat dan Bapak Miran.
Kondisi
sekolah pada saat itu sangat sederhana dengan berlantaikan tanah, dinding papan
selebar 75 cm, pelaponnya dari bamboo geribik dan atasnya beratapkan welit
(atap dari alang-alang).
Pada
waktu itu pagi-pagi murid-murid diperintahkan membersihkan halaman, ruangan dan
perabotan yang ada dalam kelas seperti meja, kursi guru, meja dan kursi murid.
Setelah itu barulah pada pukul 10.00 murid murid belajar menulis menggunakan
Saba dan Grep. Mata pelajaran waktu itu hanya sekedar mengerti huruf membaca
dan berhitung.
Kemudian
berlanjut sekolah di jaman Jepang murid diperintahkan untuk membawa cangkul dan
sabit dan cangkul untuk menanam pohon jarak dan kapas.
Pagi-pagi
sesampainya murid-murid di sekolah lalu menanam kapas dan jarak. Setelah
dirawat dan panen, hasil panennan diambil oleh Jepang, kegiatan tersebut dalam
pengawasan Jepang. Sebelum masuk sekolah di pagi hari anak-anak mananam dan
merawat tanaman baru jam 11.00 murid-murid belajar dengan mata pelajaran sama
dengan zaman Belanda yaitu menulis. Pada zaman penjajahan Jepang Ekonomi dan
kesehatan rakyat tidak diperhatikan jadi banyak murid pada zaman itu sakit dari
penyakit kulit sampai penyakit berat. Bahasa yang dipakai pada saat itu adalah
bahasa Jepang, sebelum masuk kelas menyanyikan lagu kebangsaan Jepang
(Kimigawa). Hanya 3,5 Tahun Jepang menjajah Indonesia tetapi membuat
kesengsaraan yang sangat parah.
Setelah
Indonesia Merdeka Sekolah Rakyat pada tahun 1950-an berganti menjadi Sekolah
Dasar Negeri 8 Metro dengan kepala Sekolah pada waktu itu Bpk. Niti Harjo, pada
tahun 1966 Bapak Niti Harjo Pensiun sebagai gantinya adalah Ibu Suyati yang
memimpin sekolah hingga pension yaitu pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1989
SD ini berganti nama lagi menjadi SD Negeri 1 Yosodadi yang menjabat kepala
sekolah pada saat itu adalah Bapak Suwanto (1989-1995), dan berganti lagi
pimpinan kepala sekolah pada tahun 1991-1995 yaitu Bapak Slamet Raharjo
kemudian pada tahun 1995-2002 dijabat oleh Bapak Dahlan Budiyanto.
Pada
tahun 2001 SD Negeri 1 Yosodadi berganti nama lagi menjadi SD Negeri 4 Metro
Timur hingga saat ini. Pada tahun 2002 – 2010 SDN 4 Metro Timur dikepala
sekolahi oleh Ibu Dra. Maria Fitri Jaya Singa, M. Pd. Kemudian perjuangan bu
Maria dilanjutkan oleh Ibu Dra. Murti Siswantin, MT. Pd. Dari tahun 2010 hingga
2012. Pada tahun 2012 hingga saat ini yang menjabat sebagai Kepala Sekolah
adalah Ibu Hj. Kuswinarti, S. Pd. I.
SD
Negeri 4 Metro Timur adalah telah menerapkan pendidikan yang berwawasan
lingkungan dengan tujuan peserta didik mempunyai wawasan dan kepribadian yang
sadar akan pelestarian lingkungan dan pencemaran lingkungan sesuai dengan Visi
sekolah yaitu ”Unggul dalam prestasi IPTEK berbasis IMTAQ yang
berwawasan dan peduli lingkungan”. Sekolah yang beralamat di Jl. AH. Nasution No. 214 Kecamatan Metro Timur
Kota Metro Lampung ini didirikan pada tahun 1937 memiliki empat program yang
terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan sesuai dengan konsep sekolah
Adiwiyata yaitu: 1) Kebijakan berwawasan lingkungan; 2). Pelaksanaan
Kurikulum berwawasan lingkungan; 3). Kegiatan Lingkungan berbasis partisipatif; 4). Sarana
Prasarana ramah lingkungan. Dengan berjalannya
keempat program tersebut diharapkan semua warga sekolah memiliki kepribadian
dan wawasan lingkungan yang mumpuni.
SD Negeri 4 Metro Timur sebagai sekolah
Adiwiyata Mandiri dan Sekolah Sobat Bumi (SSB) selalu melaksanakan program
berwawasan lingkungan secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan prestasi
yang telah ditorehkan sekolah ini yaitu dari sekolah calon Adiwiyata tahun
2008, Sekolah Adiwiyata Tahap I Nasional Tahun 2009, Sekolah Adiwiyata Tahap II
Nasional Tahun 2010, Sekolah Adiwiyata Mandiri/Emas Tingkat Nasional Tahun 2011
dan Sekolah Sobat Bumi (SSB Champion) Tahun 2012. Semenjak dinobatkan menjadi
sekolah Adiwiyata Mandiri sejak tahun 2011, SD Negeri 4 Metro Timur tidak hanya
memberikan wawasan lingkungan kepada warga sekolahnya saja tetapi juga
berkewajiban membina sekolah-sekolah lain yang ada di Kota Metro untuk menuju
sekolah Adiwiyata. Pembinaan yang dilakukan terbukti berhasil dengan
terpilihnya 5 sekolah menjadi sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan satu
sekolah menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri pada tahun 2012.