Selamat Datang di Webblog

SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI ONLINE SD NEGERI 4 METRO TIMUR SEMOGA INFORMASI YANG DIBERIKAN DAPAT BERMANFAAT BAGI ANDA

Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 25 Juni 2013

SEJARAH SINGKAT SD NEGERI 4 METRO TIMUR



RIWAYAT SINGKAT
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 METRO TIMUR

SD Negeri 4 Metro Timur didirikan pada Tahun 1937 dengan nama Sekolah Kolonis karena berdirinya sekolah tersebut di daerah Kolonis, atau lebih popular disebut pada zaman itu Sekolah Rakyat (SR) atau Sekolah Selikur karena di daerah 21 selikur yang artinya dalam bahasa jawa angka bilangan duapuluh satu. Pada tahun tersebut yang menjabat sebagai kepala sekolah adalah Bapak Isman dan dibantu dengan dua orang guru yaitu Bapak Kadiat dan Bapak Miran.
Kondisi sekolah pada saat itu sangat sederhana dengan berlantaikan tanah, dinding papan selebar 75 cm, pelaponnya dari bamboo geribik dan atasnya beratapkan welit (atap dari alang-alang).
Pada waktu itu pagi-pagi murid-murid diperintahkan membersihkan halaman, ruangan dan perabotan yang ada dalam kelas seperti meja, kursi guru, meja dan kursi murid. Setelah itu barulah pada pukul 10.00 murid murid belajar menulis menggunakan Saba dan Grep. Mata pelajaran waktu itu hanya sekedar mengerti huruf membaca dan berhitung.
Kemudian berlanjut sekolah di jaman Jepang murid diperintahkan untuk membawa cangkul dan sabit dan cangkul untuk menanam pohon jarak dan kapas.
Pagi-pagi sesampainya murid-murid di sekolah lalu menanam kapas dan jarak. Setelah dirawat dan panen, hasil panennan diambil oleh Jepang, kegiatan tersebut dalam pengawasan Jepang. Sebelum masuk sekolah di pagi hari anak-anak mananam dan merawat tanaman baru jam 11.00 murid-murid belajar dengan mata pelajaran sama dengan zaman Belanda yaitu menulis. Pada zaman penjajahan Jepang Ekonomi dan kesehatan rakyat tidak diperhatikan jadi banyak murid pada zaman itu sakit dari penyakit kulit sampai penyakit berat. Bahasa yang dipakai pada saat itu adalah bahasa Jepang, sebelum masuk kelas menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (Kimigawa). Hanya 3,5 Tahun Jepang menjajah Indonesia tetapi membuat kesengsaraan yang sangat parah.

Setelah Indonesia Merdeka Sekolah Rakyat pada tahun 1950-an berganti menjadi Sekolah Dasar Negeri 8 Metro dengan kepala Sekolah pada waktu itu Bpk. Niti Harjo, pada tahun 1966 Bapak Niti Harjo Pensiun sebagai gantinya adalah Ibu Suyati yang memimpin sekolah hingga pension yaitu pada tahun 1988. Kemudian pada tahun 1989 SD ini berganti nama lagi menjadi SD Negeri 1 Yosodadi yang menjabat kepala sekolah pada saat itu adalah Bapak Suwanto (1989-1995), dan berganti lagi pimpinan kepala sekolah pada tahun 1991-1995 yaitu Bapak Slamet Raharjo kemudian pada tahun 1995-2002 dijabat oleh Bapak Dahlan Budiyanto.
Pada tahun 2001 SD Negeri 1 Yosodadi berganti nama lagi menjadi SD Negeri 4 Metro Timur hingga saat ini. Pada tahun 2002 – 2010 SDN 4 Metro Timur dikepala sekolahi oleh Ibu Dra. Maria Fitri Jaya Singa, M. Pd. Kemudian perjuangan bu Maria dilanjutkan oleh Ibu Dra. Murti Siswantin, MT. Pd. Dari tahun 2010 hingga 2012. Pada tahun 2012 hingga saat ini yang menjabat sebagai Kepala Sekolah adalah Ibu Hj. Kuswinarti, S. Pd. I.
SD Negeri 4 Metro Timur adalah telah menerapkan pendidikan yang berwawasan lingkungan dengan tujuan peserta didik mempunyai wawasan dan kepribadian yang sadar akan pelestarian lingkungan dan pencemaran lingkungan sesuai dengan Visi sekolah yaitu ”Unggul dalam prestasi IPTEK berbasis IMTAQ yang berwawasan dan peduli lingkungan”. Sekolah yang beralamat di Jl. AH. Nasution No. 214 Kecamatan Metro Timur Kota Metro Lampung ini didirikan pada tahun 1937 memiliki empat program yang terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan sesuai dengan konsep sekolah Adiwiyata yaitu: 1) Kebijakan berwawasan lingkungan; 2).  Pelaksanaan Kurikulum berwawasan lingkungan; 3).  Kegiatan Lingkungan berbasis partisipatif; 4). Sarana Prasarana ramah lingkungan. Dengan berjalannya keempat program tersebut diharapkan semua warga sekolah memiliki kepribadian dan wawasan lingkungan yang mumpuni.
SD Negeri 4 Metro Timur sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri dan Sekolah Sobat Bumi (SSB) selalu melaksanakan program berwawasan lingkungan secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang telah ditorehkan sekolah ini yaitu dari sekolah calon Adiwiyata tahun 2008, Sekolah Adiwiyata Tahap I Nasional Tahun 2009, Sekolah Adiwiyata Tahap II Nasional Tahun 2010, Sekolah Adiwiyata Mandiri/Emas Tingkat Nasional Tahun 2011 dan Sekolah Sobat Bumi (SSB Champion) Tahun 2012. Semenjak dinobatkan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri sejak tahun 2011, SD Negeri 4 Metro Timur tidak hanya memberikan wawasan lingkungan kepada warga sekolahnya saja tetapi juga berkewajiban membina sekolah-sekolah lain yang ada di Kota Metro untuk menuju sekolah Adiwiyata. Pembinaan yang dilakukan terbukti berhasil dengan terpilihnya 5 sekolah menjadi sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional dan satu sekolah menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri pada tahun 2012.